 |
| Gambar : Anggota Himapass yang Telah Selesai Sidang Skrepsi |
Pencapaian ini menjadi bukti bahwa keterbatasan geografis dan akses pendidikan di wilayah kepulauan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi di dunia akademik. Dengan semangat belajar yang tinggi, mereka berhasil menuntaskan tahap akhir pendidikan sarjana dengan hasil yang membanggakan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa dari kepulauan pun bisa bersaing secara akademik, asal diberi kesempatan dan ruang untuk berkembang,” ujar Fitriani, salah satu anggota aktif HIMPASS.
Nita Susiana, mahasiswa lainnya menambahkan, “Perjalanan ini tidak mudah, tapi solidaritas antarmahasiswa kepulauan sangat membantu kami untuk terus bertahan dan menyelesaikan studi.”
Lusandi menyampaikan rasa bangganya, “Kami tidak hanya membawa nama pribadi, tapi juga membawa harapan dan citra baik untuk masyarakat Sapeken.”
Sementara itu, Naurah Nadifah mengajak generasi muda untuk tidak ragu bermimpi tinggi. “Jangan takut jadi anak pulau. Kita punya potensi yang luar biasa jika terus belajar dan berani melangkah keluar dari zona nyaman.”
Mahasiswa yang telah menyelesaikan sidang tersebut juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan organisasi kepemudaan. Keberhasilan mereka merupakan cerminan nyata dari peran strategis HIMPASS dalam mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia di kawasan kepulauan.
Ke depan, HIMPASS akan menginisiasi program “Pulang Kampung Ilmiah”, yakni kegiatan pengabdian masyarakat dan edukasi di sekolah-sekolah pulau. Program ini diharapkan menjadi wadah kontribusi nyata alumni dan mahasiswa terhadap pembangunan pendidikan di wilayah Sapeken.
