![]() |
Foto : Pengurus Himpass Periode 2024 - 2025 |
Pernyataan seperti ini masih sering terdengar di masyarakat, terutama di wilayah yang memegang budaya patriarki. Pemikiran ini tidak hanya meremehkan perempuan, tetapi juga membatasi hak mereka untuk bermimpi, bercita-cita, dan menentukan masa depan. Padahal, perempuan adalah individu yang memiliki hak yang sama dengan laki-laki. Pendidikan bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga peluang untuk mengaktualisasi diri dan berkontribusi bagi dunia.
Perempuan
bukan hanya "penjaga dapur." Mereka juga bisa menjadi pemimpin,
inovator, dan penggerak perubahan. Menutup peluang perempuan untuk bermimpi
berarti menutup peluang bagi kemajuan masyarakat itu sendiri. Mari hancurkan
stereotip ini. Perempuan berhak bermimpi, berhak bercita-cita, dan berhak
memiliki masa depan.
Sebagai
perempuan, aku menolak pandangan bahwa perempuan hanya seharusnya di rumah.
Perempuan wajib berpendidikan karena mereka adalah pendidik pertama dan agen
sosialisasi primer bagi anak-anaknya. Pendidikan perempuan sangat penting untuk
membentuk generasi yang cerdas secara kognitif dan kuat secara emosional.
Laki-laki
berpendidikan belum tentu dapat mencetak generasi yang baik, tetapi perempuan
yang berpendidikan memiliki peluang lebih besar untuk melakukannya. Karena itu,
pendidikan bagi perempuan adalah kunci untuk membangun masyarakat yang maju dan
berkeadilan.
Pendidikan
penting bagi semua perempuan. Tidak benar jika dianggap perempuan tidak perlu
berpendidikan hanya karena nantinya mereka akan berada di dapur. Perempuan,
baik yang berpendidikan tinggi maupun tidak, tetap memiliki tanggung jawab
keluarga ketika berumah tangga. Namun, ini tidak berarti mereka tidak berhak
mengejar ilmu dan cita-cita.
Pendidikan
memberi perempuan kemampuan untuk mengambil keputusan yang lebih baik, baik
untuk dirinya sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Oleh karena itu, semangat
dan mimpi anak perempuan harus didukung, bukan dipadamkan. Pendidikan perempuan
adalah investasi penting bagi keluarga dan masa depan bangsa.
Untuk
perempuan, jangan pernah mendengarkan hal-hal yang dapat meredupkan semangat
kalian untuk bermimpi dan bercita-cita. Kalian memiliki hak yang sama untuk
bermimpi besar dan mencapai tujuan hidup. Jangan ragu untuk melangkah maju,
karena kesuksesan sejati terletak di tangan kalian sendiri.
Ingatlah,
wahai generasi muda, bahwa kesuksesan bukanlah sekadar akumulasi materi atau
bergantung pada kemampuan finansial orang tua. Kesuksesan adalah buah dari
dedikasi, kerja keras, dan tekad yang tak tergoyahkan. Jika orang tua kalian
memiliki sumber daya yang cukup untuk memberikan pendidikan tinggi, tetapi
kalian sendiri tidak memiliki keinginan untuk berhasil, maka segala usaha itu
akan sia-sia.
Sebaliknya,
meskipun kalian mungkin menghadapi keterbatasan, selama ada semangat dan usaha
maksimal, masa depan cerah dapat tercapai. Jadilah generasi yang tidak hanya
bermimpi, tetapi juga bertindak. Generasi yang mampu menaklukkan tantangan
dunia dengan keilmuan, inovasi, dan integritas.
Mari kita bawa perubahan positif dan menjadi inspirasi bagi keluarga serta masyarakat. Masa depan adalah milik mereka yang berani bermimpi dan berjuang tanpa henti.
Penulis : Nurul Mutmainnah
Editing : Fauzi