![]() |
Foto : Pelabuhan dan Pasar Sapeken |
Saat
ini, terdapat 13 taxian yang beroperasi di Kepulauan Sapeken, di antaranya
adalah Taxian Saur Bondat, Taxian Saur Timur, Saebus, Sepangkur, Sabuntan,
Sepanjang, Saseel, Tanjung, Pagrungan Besar dan Kecil, Sadulang Besar dan
Kecil, serta Taxian Paliat. Setiap taxian mengangkut belasan penumpang, dan
secara keseluruhan, jumlah penumpang diperkirakan mencapai ratusan orang.
Kondisi
dermaga tempat taxian bersandar tidak lagi teratur karena dampak cuaca buruk
yang melanda. Dermaga yang memiliki panjang terbatas (short berthing quay)
menyebabkan terjadinya gesekan antara taxian. Situasi ini semakin diperburuk
oleh cuaca yang tidak bersahabat, sehingga menambah risiko keselamatan dalam
pelayaran.
Arisandi,
salah satu penumpang yang menaiki taxian dari Saur, mengungkapkan
keprihatinannya mengenai keadaan dermaga. "Keadaan dermaga cukup
memperihatinkan, karena taxian kayu terus mengalami benturan dengan taxian
lainnya. Bahkan, taxian yang bersandar tidak teratur akibat keterbatasan
panjang pelabuhan," ujar Arisandi dengan tegas.
Selain
itu, keadaan pasar juga menunjukkan kecenderungan yang memperburuk situasi.
Akibat hujan deras yang mengguyur, aktivitas di pasar yang sebelumnya ramai
menjadi sepi. Kholqi, salah seorang penumpang dari Taxian Sabuntan, menyatakan
bahwa meskipun pasar terlihat becek, kegiatan jual beli masih tetap
berlangsung. "Aktivitas jual beli tetap dilakukan oleh warga pendatang
meskipun kondisi pasar sangat becek," kata Kholqi.
Lebih lanjut, Kholqi menjelaskan bahwa pasar di Sapeken tidak memiliki saluran drainase yang memadai, yang mengakibatkan genangan air di sepanjang pasar. "Keadaan pasar di Sapeken juga disebabkan oleh tidak adanya sistem drainase yang efisien di tengah pasar, sehingga menyebabkan genangan air yang mengakibatkan becek," terang Kholqi.
Penulis : Arisandi
Editing : Fauzi