Notification

×

Iklan

Iklan

Cuaca Buruk Mengganggu Aktivitas di Pasar Lokal dan Dermaga Sapeken: Tantangan Ekonomi dan Sosial di Tengah Hujan Deras

| Rabu, Januari 15, 2025 WIB
Foto : Pelabuhan dan Pasar Sapeken
Himpassnews.com/Sumenep - Satu-satunya pasar lokal di Kecamatan Sapeken diguyur hujan deras pada Rabu, 15 Januari 2025. Hujan yang turun sejak pagi hari mengganggu aktivitas perdagangan di pasar. Para pedagang dan pembeli berusaha melindungi barang dagangan dengan menggunakan terpal dan payung. Meskipun cuaca buruk, pasar tetap ramai, menunjukkan peran pentingnya sebagai pusat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat.

Saat ini, terdapat 13 taxian yang beroperasi di Kepulauan Sapeken, di antaranya adalah Taxian Saur Bondat, Taxian Saur Timur, Saebus, Sepangkur, Sabuntan, Sepanjang, Saseel, Tanjung, Pagrungan Besar dan Kecil, Sadulang Besar dan Kecil, serta Taxian Paliat. Setiap taxian mengangkut belasan penumpang, dan secara keseluruhan, jumlah penumpang diperkirakan mencapai ratusan orang.

Kondisi dermaga tempat taxian bersandar tidak lagi teratur karena dampak cuaca buruk yang melanda. Dermaga yang memiliki panjang terbatas (short berthing quay) menyebabkan terjadinya gesekan antara taxian. Situasi ini semakin diperburuk oleh cuaca yang tidak bersahabat, sehingga menambah risiko keselamatan dalam pelayaran.

Arisandi, salah satu penumpang yang menaiki taxian dari Saur, mengungkapkan keprihatinannya mengenai keadaan dermaga. "Keadaan dermaga cukup memperihatinkan, karena taxian kayu terus mengalami benturan dengan taxian lainnya. Bahkan, taxian yang bersandar tidak teratur akibat keterbatasan panjang pelabuhan," ujar Arisandi dengan tegas.

Selain itu, keadaan pasar juga menunjukkan kecenderungan yang memperburuk situasi. Akibat hujan deras yang mengguyur, aktivitas di pasar yang sebelumnya ramai menjadi sepi. Kholqi, salah seorang penumpang dari Taxian Sabuntan, menyatakan bahwa meskipun pasar terlihat becek, kegiatan jual beli masih tetap berlangsung. "Aktivitas jual beli tetap dilakukan oleh warga pendatang meskipun kondisi pasar sangat becek," kata Kholqi.

Lebih lanjut, Kholqi menjelaskan bahwa pasar di Sapeken tidak memiliki saluran drainase yang memadai, yang mengakibatkan genangan air di sepanjang pasar. "Keadaan pasar di Sapeken juga disebabkan oleh tidak adanya sistem drainase yang efisien di tengah pasar, sehingga menyebabkan genangan air yang mengakibatkan becek," terang Kholqi.


Penulis : Arisandi

Editing Fauzi

×
Berita Terbaru Update