Pantauan media Himpassnews, bahwa aksi demo tersebut dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Sapeken Sumenep (HIMPASS) ke Dinas Sosial (P3A Sumenep Jl. Asoka Kabupaten Sumenep. Selasa (31/10/2023)
Aksi demo Tersebut menuntut
1. Bupati Sumenep harus evaluasi Dinas Sosial dan P3A Kabupaten Sumenep.
2. Mempertanyakan Mobil bantuan dari KEI sampai hari ini tidak di distribusikan kepada penerima.
3. Terindikasi ada monopoli anggaran dilakukan oleh individu di dinas sosial dan P3A secara terencana dilakukan oleh kepala dinas dan konstituennya dengan anggaran yang cukup fantastik
4. Meminta Kepala dinas sosial dan P3A mundur dari jabatan.
5. Jika 4 tuntutan di atas tidak di indahkan maka Bupati Sumenep harus mundur sebagai Kepala Daerah Kabupaten Sumenep.
Awalnya aksi demo tersebut berlangsung damai, namun karena mereka tidak ditemui oleh Kepala Dinas dengan alasan sedang melaksanakan rapat di luar, hingga massa aksi berusaha masuk kedalam kantor ingin memastikan kalau Kadis Drs. Achmad Dzulkarnain ada diruang kerjanya. Sehingga para pendemo merasa kecewa.
"Siapapun yang menemui kami kalau itu bukan kadisnya langsung kami tadak mau, jangan sampai yang menjadi perwakilan juga mewarisi kebodohan dari kadisnya" Tegas Orator Ahyatul karim.
Aksi pendemo untuk berusaha masuk ke dalam kantor Dinas Sosial P3A Sumenep mendapatkan pengamanan ketat dari pihak Polres Sumenep.
Karena usahanya para aksi tetap tidak bisa masuk, sehingga mereka sempat bentrok dengan pihak keamanan (Personil) Polres Sumenep.
Dengan kecewanya terdapat Kadis Sosial P3A Dzulkarnain yang tak kunjung menemuinya, sehingga para aksi langsung melempar telur busuk ke kantor Dinas Sosial P3A serta beberapa telur mengenai personel yang melakukan pengamanan dilokasi tersebut.
Sampai berita ini dipublish aksi demo dikantor Dinsos P3A Sumenep masih berlangsung dan aksi demo dipaksa mundur oleh pihak Kepolisian Polres Sumenep serta belum ada keterangan resmi dari pihak Polres Sumenep dan Kadis Sosial P3A Sumenep.(Ahmad Fauzi Nur)
.png)
.png)
.png)
