Hal ini direspon secara
langsung oleh aktivis Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep (Himpass),
Diky Alamsyah, yang menyoroti kebijakan Pemerintah Kabupaten Sumenep yang
dinilai tidak berpihak kepada masyarakat Kepulauan Sapeken. Menurutnya, terdapat
indikasi diskriminasi sistemik dalam kebijakan transportasi yang seharusnya
menjangkau seluruh wilayah, termasuk Kepulauan Sapeken. Fenomena ini
mencerminkan ketimpangan pembangunan (developmental inequality) yang berpotensi
memperparah marginalisasi masyarakat di wilayah terpencil. Diky menegaskan
bahwa kebijakan tersebut tidak hanya mengabaikan prinsip keadilan sosial
(social justice), tetapi juga bertentangan dengan amanat konstitusi yang
menjamin hak setiap warga negara untuk memperoleh pelayanan publik yang setara.
Lanjutnya, seharusnya di momentum ramadhan arus mudik dan arus balik kebijakan pemerintah haru bisa memanuver segala bentuk pelayanan kebutuhan masyarakat yang mendasar seperti transportasi kapal laut. Berikutnya, bahwa ketika menjelang arus mudik semua perantau,pekerja,pelajar, dan mahasiswa berbondong untuk balik ke kampung halamannya untuk berkumpul dengan keluarga tercinta untuk menyambut hari raya.
"Ini menjadi problem
kepulauan setiap tahunnya dan seharusnya pemerintah kabupaten harus peka dengan
kebutuhan masyarakat kepulauan apalagi di situasi bulan ramadhan, semua
pelayanan harus tersentuh keseluruh lapisan masyarakat khususnya kepulauan sapeken",
Lanjut dia, kepulauan
jangan hanya dijadikan agenda politik pemenangan 5 tahun sekali tetapi
seharusnya menyentuh dan memberikan mamfaat kepada warga kepulauan sapeken,
mengingat kontetasi politik pilbup kemaren bupati ahmad fauzi memperoleh suara
terbanyak sebesar 23.017 ribu suara di kecamatan sapeken, seharusnya perhatian
dan kepedulian harus lebih di perioritaskan.
Tidak hanya itu, warga
kepulauan sapeken memiliki dewan perwakilan rakyat dapil 8 yang mewakili suara
rakyat dalam memberikan jawaban terhadap keluhan masyarakat, namun tak kunjung
bersuara dalam menyampaikan kebutuhan dasar bagi warga sapeken dalam hal transportasi
kapal laut.
"Jika tidak sanggup
untuk memberikan pelayanan yang merata kepada kepulauan sapeken maka saya
tegaskan bahwa lebih baik pindah kabupaten aja dulu" ungkapnya.
Bukan hanya itu, dia
menambahkan bahwa pemerintah desa di kecamatan sapeken harus angkat bicara
mengenai persoalan yang mendasar kebutuhan warga kepulauan sapeken, untuk
menyatukan suara untuk kepulauan sapeken lebih terpedulikan.
Penulis : Diky Alamsyah
Editing : Fauzi