![]() |
Foto : Bagus R, Pengurus Himpass Periode 2024 - 2025 |
Kegemaran saya dalam berdiskusi dan berkolaborasi dengan
senior seperti Hulil, Ari Sandi, dan Andik Papa B membuka wawasan baru.
Dari mereka, saya memahami bahwa esensi pengetahuan tidak hanya terletak pada
teks akademik, tetapi pada proses analisis dan aplikasinya dalam konteks
kehidupan nyata. Setiap diskusi adalah medium untuk mengasah keterampilan
berpikir kritis dan meningkatkan kapasitas problem-solving, dua aspek
fundamental dalam bidang teknologi dan rekayasa informatika.
Suatu hari, saya bertanya kepada senior saya, Hulil, tentang
buku apa yang sebaiknya saya baca. Dengan singkat, beliau menjawab, "Baca
saja semua buku, apa pun itu." Jawaban itu awalnya membingungkan, tapi
semakin saya pikirkan, semakin saya menyadari maknanya. Setiap buku, tanpa
memandang jenisnya, memiliki nilai dan bisa membuka wawasan, tergantung cara
kita memaknainya.
Dari situ, saya mulai tertarik pada filsafat. Rasa ingin tahu ini membawa saya menyelesaikan empat buku filsafat, yang perlahan memperluas cara pandang saya terhadap dunia. Buku-buku itu bukan sekadar bacaan, tapi jendela yang mengantarkan saya pada refleksi dan pemahaman baru.
Setelah membaca dan merenungkan berbagai buku, saya
merangkai sebuah pemikiran sederhana namun penuh makna. Kata-kata ini lahir
dari refleksi tentang kehidupan dan impian:
#Fakir Qabl 'An Tafeal#
Mimpi besar sering kali tak lahir dari hitungan logis, melainkan dari keberanian melampaui batas pikiran.
Kutipan ini lahir karena saya menyadari bahwa dunia sering
menilai mimpi berdasarkan logika. Padahal, mimpi besar justru muncul dari
keberanian melampaui batas logika.
Ketika saya menunjukkan kata-kata ini kepada senior Hulil,
beliau berkata santai, "Gak papa, kalau sudah malas berpikir, itu sudah
cukup." Jawaban itu membuat saya sadar – kadang, keberanian bermimpi jauh
lebih berarti daripada sekadar berpikir logis.
Mimpi besar tidak selalu lahir dari perhitungan akal, tapi dari keyakinan dan keberanian melangkah tanpa batas.
"Kutipan ini berfungsi sebagai pengingat baik bagi diri saya sendiri maupun bagi siapa pun yang membacanya. Kehidupan tidak hanya terbatas pada apa yang tampak di permukaan, tetapi lebih pada kemampuan kita untuk mengatasi ketidakpastian, berani melangkah keluar dari zona nyaman, bermimpi besar, dan menjelajahi kemungkinan yang tampaknya mustahil.
Dalam
konteks ini, potensi manusia bukanlah sesuatu yang bersifat statis, melainkan
dinamis dan terbuka untuk berkembang melalui upaya sadar dan tindakan yang terencana.
Saya meyakini bahwa setiap individu membawa dalam dirinya kapasitas yang luar
biasa, yang hanya akan terwujud jika diberdayakan oleh keberanian untuk
menghadapi tantangan dan tekad untuk mewujudkan impian tersebut."
Penulis : Bagus R
Editing : Fauzi