Notification

×

Iklan

Iklan

Belanja Online Dominasi Pengiriman Barang di Kepulauan Sapeken

| Kamis, Januari 16, 2025 WIB
Foto : Aktivitas Transportasi Umum Kepulauan Sapeken
Himpassnews.com/Sumenep - Pesanan barang dari pasar e-commerce kini mendominasi muatan angkutan barang di Taxian, menggeser prioritas barang dari pasar lokal Kepulauan Sapeken. Fenomena ini menunjukkan perubahan signifikan dalam pola konsumsi masyarakat, seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas pasar daring (online).

Keterbatasan infrastruktur telekomunikasi, seperti menara pemancar sinyal di Kepulauan Sapeken, ternyata tidak menjadi penghalang bagi masyarakat untuk memanfaatkan platform e-commerce. Sebaliknya, mereka justru semakin aktif melakukan transaksi daring yang menyebabkan lonjakan volume barang yang harus diangkut menggunakan moda transportasi Taxian.

Pasar lokal yang selama ini menjadi penyedia utama kebutuhan rumah tangga, seperti alat dapur dan pakaian, mulai merasakan dampak dari persaingan dengan pasar daring. Menurut Fauzan, salah satu kurir dari perusahaan logistik Ninja Express, pesanan barang yang diterimanya mencapai belasan karung besar setiap pengiriman, berisi alat dapur dan pakaian, yang bahkan sering kali harus tertunda pengirimannya karena keterbatasan kapasitas angkutan Taxian.

“Volume pengiriman barang melalui e-commerce terus meningkat sejak empat tahun terakhir, bahkan sebelum Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) diaktifkan di Kepulauan Sapeken,” ujar Fauzan.

Ia menambahkan, aktivitas pasar daring ini sangat membantu masyarakat kepulauan dalam memenuhi kebutuhan sekunder tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan yang signifikan untuk perjalanan menggunakan Taxian. Saat ini, ongkos perjalanan Taxian mengalami kenaikan, dari yang biasanya Rp20.000 menjadi Rp25.000 PP, sehingga berbelanja daring menjadi alternatif yang lebih ekonomis dan efisien.

Keberadaan e-commerce tidak hanya mengubah pola konsumsi masyarakat tetapi juga mendorong kebutuhan peningkatan infrastruktur logistik dan transportasi di wilayah kepulauan seperti Sapeken. Jika tidak dikelola dengan baik, dominasi pasar daring ini dikhawatirkan akan semakin menggeser eksistensi pasar lokal yang memiliki nilai historis dan budaya tersendiri.


Penulis : Arisandi

Editing : Fauzi


×
Berita Terbaru Update