Himpunan mahasiswa kepulauan sapeken sumenep (HIMPASS) adalah tangan panjang dari masyarakat kepulauan sapeken untuk menyampaikan aspirasinya ke kota (pusat pemerintan)SUMENEP,17 JANUARI 2022.
Sri Eka Yuliani selaku ketua (himpass) menyatakan bahwa sudah selayaknya dan sepantasnya kita sebagai mahasiswa kepulauan sapeken mempertanyakan masalah yang ada di kepulauan sapeken apalagi terkait dengan jalur perekonomian/penghubung kepulauan dan kota (transportasi laut) tuturnya.
Karim sebagai wakil ketua HIMPASS kemudian mempertanyakan kapal yang dikelola oleh PT. Sumekar. Pertama, kenapa sampai saat ini Dharma Bahari Sumekar III tidak beroperasi padahal mulai februari 2021 kemaren mangkrak di jembatan kalianget sampai saat ini tuturnya. Kedua, kapal yang bernama Dharma Bahari Sumekar I seharusnya mengalami perubahan tetapi yang kami lihat sejak dulu bentuknya sama saya bahkan tahun pertahun kondisinya semakin memprihatinkan tuturnya.
Saiful Bahri sebagai direktur utama PT. Sumekar kemudian menjawab pertanyaan dari wakil ketua HIMPASS tersebut dengan menyatakan “pihak kami tetap komitmen menjalankan tugas yang telah kami emban dan terus melakukan perbaikan terhadap DBS III hanya saja alat yang di perlukan untuk memperbaiki kerusakan dalam hal ini mesin kapal, sangat sulit untuk di temukan dan membutuhkan dana yang cukup besar sehingga menghambat perbaikan tersebut.
Khairul Anwar sebagai Dewan Penasehat Organisasi (DPO) kemudian melontarkan argumennya. “ masa dalam waktu 8 bulan mesin tidak dapat di perbaiki. Apa jangan jangan tehnisi yang di tugas oleh PT Sumekar adalah tukang becak tuturnya dengan sedikit senda gurau.
Imam Mulyadi sebagai direktur PT Sumekar juga menjawab pertayaan dari DPO HIMPASS bahwa perbaikan terus di lakukan tetapi yaaa itu kami (PT. Sumekar) tidak memiliki jembatan yang khusus untuk doking kapal dan hanya bisa numpang di jembatan PT. Garam yang mana kalo kapal PT. Garam datang terpaksa kapal kami harus di pindah terlebih dahulu. Direktur juga menyatakan bahwa pihak yang memperbaiki mesin DBS III memang bukan tehnisi dari luar tapi kami andalkan dari kru PT. Sumekar sendiri yang telah berpengalaman dalam tehnis mesin yang sudah berpengalaman 11 tahun dalam bidang tersebut dan tentunya mereka bukan tukang becak jawabnya.
Direktur PT. Sumekar Imam Mulyadi yang disebut oleh direktur utama sebagai ahli kapal kemudian mempertegas ucapannya dengan memberikan jangka waktu 2 minggu dalam bulan februari 2022 kapal insya Allah bisa beroperasi kembali dan mohon bantuan do’a dari himpass tuturnya.
Dalam masalah DBS I kami tidak bisa melakukan doking secara langsung mengingat dana yang dibutuhkan sangat besar. Mengecet atas kapal saja biaya yang diperlukan sekitar 100 juta apalagi DBS III masih dalam perbaikan mesin (belum beroperas) tutrnya.
Direktur utama PT. Sumekar tidak bisa menentukan waktu untuk DBS I seperti DBS III, tapi mereka berjanji kepada HIMPASS akan melakukan perbaikan secepat mungkin.
(Krm)